Korban tewas Helen meningkat menjadi 200 orang seiring upaya pencarian dan penyelamatan terus berlanjut

BLACK MOUNTAIN, N.C. — Sarah Vekasi adalah seorang pembuat tembikar yang menjalankan toko bernama Sarah Sunshine Pottery di Black Mountain, N.C., yang dinamai menurut namanya Dinamakan berdasarkan kepribadiannya yang biasanya hidup dan ceria. Namun kini dia berjuang melawan trauma Badai Helene dan ketidakpastian mengenai masa depan bisnisnya.

“Yang bisa saya katakan hanyalah, saya masih hidup. Saya tidak melakukannya dengan baik. Saya tidak melakukannya dengan baik. Tapi saya sangat bersyukur masih hidup, apalagi ketika begitu banyak orang telah meninggal dunia,” kata Vikasi.

Satu hal yang membuatnya merasa lebih baik adalah persekutuan dalam pertemuan kota yang diadakan setiap hari di alun-alun.

“Sungguh luar biasa bisa bertemu langsung,” kata Vikasi yang sudah beberapa hari tidak bisa dilalui jalan raya. Pada pertemuan hari Rabu, lebih dari 150 orang berkumpul, dan para pemimpin lokal berdiri di meja piknik meneriakkan kabar terbaru.

Sebagai badai paling mematikan yang melanda benua Amerika sejak Katrina menimbulkan kerusakan parah, hubungan antarmanusia menawarkan harapan bagi para penyintas di North Carolina bagian barat. Sementara pesawat kargo pemerintah menerbangkan makanan dan air ke daerah yang paling parah terkena dampak dan tim penyelamat mengarungi sungai untuk mencari korban selamat, mereka yang selamat dari badai, yang telah menewaskan 200 orang, saling bergantung satu sama lain.

Martha Sullivan, yang juga menghadiri pertemuan kota tersebut, mencatat dengan cermat sehingga dia dapat berbagi Informasi dengan orang lain – pembukaan kembali jalan, kemajuan dalam pemulihan listrik, upaya untuk membuat air mengalir kembali.

Sullivan, yang telah tinggal di Black Hills selama 43 tahun, mengatakan anak-anaknya mengundangnya untuk datang ke Charlotte setelah badai, namun dia ingin tetap berada di komunitas tersebut dan menjaga tetangganya.

“Selama saya merasa berguna, saya akan bertahan,” kata Sullivan.

Di daerah pegunungan terpencil, helikopter mengangkat orang-orang yang terdampar ke tempat aman, sementara kru pencari menyingkirkan pohon-pohon tumbang untuk pergi dari rumah ke rumah mencari korban yang selamat. Di beberapa tempat, rumah-rumah dibangun dalam kondisi berbahaya di lereng bukit dan tepian sungai yang tersapu air.

Listrik perlahan-lahan pulih, dengan jumlah rumah dan tempat usaha tanpa listrik turun di bawah 1 juta untuk pertama kalinya sejak akhir pekan, menurut laporan poweroutage.us. Sebagian besar pemadaman listrik terjadi di Carolina dan Georgia, tempat Helen melanda Pantai Teluk Florida sebagai badai Kategori 4. Selain Carolina, kematian telah dilaporkan di Florida, Georgia, Tennessee, dan Virginia.

Ketika Robin Wynn kehilangan aliran listrik ke rumahnya di Asheville pada Jumat pagi, dia mengambil sekantong makanan kaleng dan air dan menuju ke tempat perlindungan, meskipun airnya setinggi lutut.

“Saya tidak tahu ke mana saya pergi atau apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi saya berhasil keluar dan saya masih hidup,” kata Wayne, Rabu.

Sekarang dia ada di rumah, para tetangganya saling menjaga satu sama lain. Dia mengatakan banyak orang datang untuk memastikan semua orang mendapat makanan hangat dan air.

Eric Williamson, yang bekerja di First Baptist Church of Hendersonville, biasanya melakukan kunjungan rumah bagi anggota yang tidak dapat menghadiri gereja secara langsung. Minggu ini, dia adalah penyelamat mereka, menyediakan makanan yang memenuhi pantangan makanan dan membuang makanan basi.

Selain memeriksa hal-hal penting, dia mengatakan penting untuk bersosialisasi dengan orang-orang pada saat seperti ini untuk membantu mereka mengetahui bahwa mereka tidak sendirian.

Dia memiliki daftar tulisan tangan semua orang yang perlu dia kunjungi. “Mereka tidak memiliki layanan telepon, dan meskipun mereka memiliki sambungan telepon rumah, banyak di antaranya yang tidak berfungsi,” kata Williamson. “Jadi kami membawakan mereka makanan dan air, tetapi juga memberikan mereka senyuman dan doa, hanya untuk memberikan kenyamanan bagi mereka.”

Relawan Asheville berkumpul pada hari Rabu sebelum keluar untuk membantu menemukan orang-orang yang tidak dapat mereka hubungi karena pemadaman telepon dan internet. Mereka kembali dengan hasilnya secara langsung dengan beberapa kotak air minum dan instruksi.

Bahkan memberi tahu kerabat korban yang tewas dalam badai pun sulit.

“Sejujurnya, tantangan yang kami hadapi adalah tidak adanya layanan telepon seluler dan tidak dapat menghubungi keluarga terdekat kami,” kata Avril Pinder, pejabat di Buncombe County, tempat sedikitnya 61 orang tewas. “Kami telah mengkonfirmasi jumlah kematian, namun kami tidak memiliki informasi identifikasi untuk setiap individu dan kami tidak memiliki pemberitahuan keluarga terdekat.”

Kamis menandai hari ketujuh operasi pencarian dan penyelamatan, kata Pinder, seraya menambahkan bahwa wilayah tersebut tidak memiliki penghitungan resmi mengenai jumlah orang yang belum ditemukan atau hilang.

“Kami terus mencari warga. Kami tahu ada masyarakat yang terisolir akibat longsor dan jembatan roboh,” ujarnya. “Jadi mereka kehilangan kontak, tapi tidak menghilang.”

Presiden Biden terbang melintasi kawasan bencana di Carolina Utara dan Selatan untuk melihat langsung kekacauan akibat badai yang kini telah menewaskan sedikitnya 200 orang.

Kemudian, ketika berbicara di Raleigh, Carolina Utara, Biden memuji gubernur Carolina Utara dari Partai Demokrat dan gubernur Carolina Selatan dari Partai Republik atas tanggapan mereka terhadap badai tersebut, dengan mengatakan bahwa “kita mengesampingkan politik” setelah bencana tersebut.

“Tugas kita adalah membantu orang sebanyak-banyaknya, secepat dan selengkap-lengkapnya,” ujarnya.

Hal ini mencakup komitmen pemerintah federal untuk membayar biaya pembersihan puing-puing selama enam bulan dan tindakan konservasi darurat. Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mengatasi dampak tanah longsor dan banjir dan akan digunakan untuk membayar petugas pertolongan pertama, tim pencarian dan penyelamatan, tempat penampungan dan pemberian makanan massal.

“Kami tidak akan pergi sampai Anda benar-benar bisa berdiri sendiri,” kata Biden.

Wakil Presiden Kamala Harris melakukan perjalanan ke negara tetangga Georgia, di mana dia mengatakan presiden telah menyetujui permintaan bantuan darurat serupa ke negara tersebut selama tiga bulan.

Biden berencana melakukan perjalanan ke daerah bencana di Florida dan Georgia pada hari Kamis.

Para karyawan di sebuah pabrik plastik di pedesaan Tennessee sedang bekerja minggu lalu hingga tempat parkir terendam banjir dan pabrik kehilangan aliran listrik, dan para korban termasuk di antara mereka. Banjir tersebut menyapu bersih 11 pekerja dan hanya 5 orang yang berhasil diselamatkan. Dua orang dipastikan tewas.

Pihak berwenang di Tennessee mengatakan mereka sedang menyelidiki perusahaan pemilik pabrik tersebut setelah beberapa karyawan mengatakan mereka tidak diizinkan pulang tepat waktu untuk menghindari dampak badai.

Rumah sakit dan fasilitas medis di wilayah Tenggara sebagian besar tetap buka meski menghadapi pemadaman listrik, kerusakan akibat angin, masalah pasokan, dan banjir. Banyak rumah sakit yang menghentikan operasi elektif, dan hanya sedikit yang tutup seluruhnya.

Di Florida, para pejabat beralih ke tahanan negara bagian yang “berisiko rendah” untuk membantu membersihkan tumpukan puing.

“Departemen Pemasyarakatan, mereka akan melakukan kerja paksa di penjara. Jadi mereka akan membawa mereka untuk membersihkan puing-puing,” kata Gubernur Ron DeSantis kepada wartawan pada hari Rabu.