Sebuah studi baru dari organisasi nirlaba yang berbasis di Norfolk memperkirakan bahwa Virginia akan kehilangan hampir 80 persen lahan basahnya pada pergantian abad ini.
NORFOLK, Va. — Mereka adalah sumber daya yang tenang namun penting bagi lingkungan kita dan orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Rawa, rawa, dan perairan berumput di sepanjang garis pantai kita membentuk ekosistem yang dikenal sebagai Lahan Basah Virginia.
Kawasan jenuh air ini berperan penting dalam menyaring polusi dan menyerap karbon, dan seiring dengan kenaikan permukaan air laut, akan semakin sulit bagi kawasan tersebut untuk menyerap air asin dari laut, sehingga meracuni pepohonan kita.
Sebuah studi baru yang dilakukan oleh lembaga nirlaba Norfolk Wetlands Watch dan NASA memperkirakan bahwa Virginia akan kehilangan hampir 80 persen lahan basahnya pada pergantian abad ini.
Analisis, yang berfokus pada Hampton Roads, menemukan bahwa lahan basah di beberapa bagian Norfolk mulai menyusut ke daratan. Namun di banyak daerah, mereka tidak memiliki cukup ruang untuk bergerak, sehingga akan mengakibatkan punahnya tanaman yang hidup di dalamnya.
NASA memberikan pandangan selang waktu yang menunjukkan apa yang mungkin terjadi selama 75 tahun ke depan.
Lahan basah yang ditunjukkan dengan warna biru muda akan semakin berpindah ke daratan dan menghilang di sepanjang jalan.
Apa dampak langsungnya terhadap kehidupan kita sehari-hari sebagai manusia? Penurunan ini akan menyulitkan kita untuk mempertahankan sumber daya terpenting kita, yaitu air minum yang aman. Tanpa manfaat filtrasi dari rawa, menjaga kebutuhan kualitas air akan menjadi tugas yang sulit.
Meskipun penelitian ini menawarkan perkiraan jangka panjang yaitu 75 tahun, para peneliti yakin sebagian besar kerugian yang kita alami akan terjadi dalam 30 tahun ke depan.
Studi ini juga menemukan bahwa Virginia masih akan kehilangan sekitar 40 persen ekosistemnya pada tahun 2100 jika tindakan signifikan diambil sekarang untuk melindungi lahan basah.